• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Tembakan Mematikan: Kasus Polisi Tembak Polisi Mengungkap Kelemahan Penggunaan Senjata Api

img

Alafshop.com Assalamualaikum semoga selalu dalam kasih sayang-Nya. Detik Ini mari kita eksplorasi lebih dalam tentang News. Artikel Ini Menyajikan News Tembakan Mematikan Kasus Polisi Tembak Polisi Mengungkap Kelemahan Penggunaan Senjata Api Jangan berhenti di sini lanjutkan sampe akhir.

    Table of Contents

Tragedi penembakan antarpolisi di Solok Selatan, Sumatera Barat, menjadi sorotan publik. Anggota Komisi III DPR Fraksi PKS, Nasir Djamil, menegaskan bahwa kasus ini harus menjadi pengingat bagi institusi kepolisian untuk memperketat pengawasan penggunaan senjata api.

Penggunaan senjata api oleh anggota kepolisian telah diatur dalam Perkapolri Nomor 8 Tahun 2009, khususnya Pasal 47 ayat (1). Namun, Nasir Djamil menilai bahwa tragedi ini menunjukkan perlunya evaluasi lebih lanjut.

Nasir menekankan bahwa senjata api tidak boleh digunakan sembarangan, apalagi untuk konflik pribadi. Ia menyerukan agar dilakukan tes berkala untuk memastikan kesehatan fisik dan mental aparat yang diberi kewenangan membawa senjata api.

Sebelumnya, Kepala Bagian Operasi (Kabag Ops) Polres Solok Selatan, AKP Dadang Iskandar, menembak mati Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polres Solok Selatan, AKP Ryanto Ulil Anshar, di halaman Mapolres Solok Selatan pada Jumat (22/11) dini hari.

Peristiwa tragis ini diduga dipicu oleh tindakan Satreskrim dalam menangani aktivitas tambang ilegal. Kapolri Listyo Sigit Prabowo telah memerintahkan Polda Sumatera Barat untuk mengusut tuntas kasus ini.

Nasir Djamil juga menyerukan agar pelaku diproses hukum secara adil dan dijatuhi sanksi tegas. Ia menegaskan bahwa peristiwa di Polres Solok Selatan bukanlah persoalan konflik internal.

(24 November 2024)

Begitulah tembakan mematikan kasus polisi tembak polisi mengungkap kelemahan penggunaan senjata api yang telah saya jelaskan secara lengkap dalam news, Terima kasih telah membaca hingga bagian akhir tetap semangat belajar dan jaga kebugaran fisik. Sebarkan kebaikan dengan membagikan kepada yang membutuhkan. jangan lupa cek artikel lainnya yang menarik. Terima kasih.

© Copyright 2024 - Trending Berita Terpercaya Hari Ini
Added Successfully

Type above and press Enter to search.