Tembakan Mematikan: Kasus Polisi Tembak Polisi Mengungkap Kelemahan Penggunaan Senjata Api
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2904475/original/014049100_1567835134-20190907-Bersama-Anggota-DPR_-Abraham-Samad-Bahas-KPK-Adalah-Kunci6.jpg)
Alafshop.com Assalamualaikum semoga hidupmu penuh canda tawa. Dalam Waktu Ini saya akan mengupas News yang banyak dicari orang-orang. Analisis Artikel Tentang News Tembakan Mematikan Kasus Polisi Tembak Polisi Mengungkap Kelemahan Penggunaan Senjata Api Mari kita bahas selengkapnya hingga paragraf terakhir.
Table of Contents
Tragedi penembakan antarpolisi di Solok Selatan, Sumatera Barat, menjadi sorotan publik. Anggota Komisi III DPR Fraksi PKS, Nasir Djamil, menegaskan bahwa kasus ini harus menjadi pengingat bagi institusi kepolisian untuk memperketat pengawasan penggunaan senjata api.
Penggunaan senjata api oleh anggota kepolisian telah diatur dalam Perkapolri Nomor 8 Tahun 2009, khususnya Pasal 47 ayat (1). Namun, Nasir Djamil menilai bahwa tragedi ini menunjukkan perlunya evaluasi lebih lanjut.
Nasir menekankan bahwa senjata api tidak boleh digunakan sembarangan, apalagi untuk konflik pribadi. Ia menyerukan agar dilakukan tes berkala untuk memastikan kesehatan fisik dan mental aparat yang diberi kewenangan membawa senjata api.
Sebelumnya, Kepala Bagian Operasi (Kabag Ops) Polres Solok Selatan, AKP Dadang Iskandar, menembak mati Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polres Solok Selatan, AKP Ryanto Ulil Anshar, di halaman Mapolres Solok Selatan pada Jumat (22/11) dini hari.
Peristiwa tragis ini diduga dipicu oleh tindakan Satreskrim dalam menangani aktivitas tambang ilegal. Kapolri Listyo Sigit Prabowo telah memerintahkan Polda Sumatera Barat untuk mengusut tuntas kasus ini.
Nasir Djamil juga menyerukan agar pelaku diproses hukum secara adil dan dijatuhi sanksi tegas. Ia menegaskan bahwa peristiwa di Polres Solok Selatan bukanlah persoalan konflik internal.
(24 November 2024)
- Kisah Bayu Sutha, Bek Hebat yang Pilih Jalan Berbeda setelah Gantung Sepatu: Ambil Lisensi di Dunia Pariwisata
- Wih, Prediksi Hamka Hamzah Bahwa Final Piala Presiden 2024 Bakal Jadi Arema FC Vs Borneo FC Terbukti Tepat
- Momen Manis Jens Raven Berterima Kasih Kepada Indra Sjafri Karena Diberi Kesempatan di Timnas Indonesia U-19
Begitulah uraian komprehensif tentang tembakan mematikan kasus polisi tembak polisi mengungkap kelemahan penggunaan senjata api dalam news yang saya berikan Selamat menerapkan pengetahuan yang Anda dapatkan tingkatkan keterampilan dan jaga kebersihan diri. Ayo bagikan kepada teman-teman yang ingin tahu. Sampai bertemu di artikel menarik berikutnya. Terima kasih.
✦ Tanya AI